Pelaksanaan
Terapi Bermain
1.
Pengertian
Pelaksanaan atau Tindakan merupakan
suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi
atau kondisi yang sebenarnya (Notoatmodjo, 2005).
Pelaksanaan atau tindakan mengarah pada perilaku yang diekspresikan dalam
bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah
dimiliki (Kottman, 2005).
Pelaksanaan
terapi bermain merupakan suatu tindakan
yang berbentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki tentang
terapi bermain pada anak (Kottman, 2005).
Setelah
seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses
selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang
diketahuinya (dinilai baik) (Notoatmodjo, 2007).
2.
Prinsip-Prinsip Dalam Aktivitas Bermain
Menurut
Soetjiningsih (1995), mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terapi bermain dapat diberikan sesuai dengan
usia anak sehingga aktivitas bermain bisa menjadi stimulus yang efektif
sebagaimana berikut ini :
a.
Perlu ekstra energi
Bermain mmerlukan energi yang cukup, sehingga anak
memerlukan nutrisi yang memadai. Pada anak sakit keinginan untuk bermain
umumnya menurun karena energi yang ada digunakan untuk mengatasi penyakitnya.
b.
Waktu yang cukup
Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain
sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal.
c.
Alat permainan
Alat permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan
usia dan tahap perkembangan anak. Orang tua hendaknya memperhatikan hal ini,
sehingga alat perrmainan yang diberikan dapat berfungsi dengan benar, yang
perlu diperhatikan adalah bahwa alat permainan tersebut harus aman dan
mempunyai fungsi edukatif.
d.
Ruang untuk bermain
Aktivitas bermain dapat dapat dilakukan di mana saja ,
di ruang tamu, halaman, bahkan di ruang tidur, asalkan tempat bermain aman dan
tidak membahayakan keselamatan anak.
e.
Pengetahuan cara bermain
Anak belajar bermain dari mencoba-coba sendiri, meniru
temannya atau diberitahu oleh orang tuanya. Cara yang terakhir yang terbaik
karena anak lebih terarah dan lebih berkembang pengetahuannya dalam menggunakan
alat permainan tersebut.
f.
Teman bermain
Dalam bermain, anak memerlukan teman, bisa teman
sebaya, saudara, atau orang tuanya. Teman diperlukan untuk mengembangkan
sosialisasi anak dan membantu anak dalam memahami perbedaan.
Aktivitas bermain merupakan salah
satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Sekarang ini, banyak
sekali dijual bermacam-macam alat permainan. Apabila orang tua tidak selektif
dan kurang memahami fungsinya, alat permainan yang dibelinya tidak dapat
berfungsi secara efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar