Jumat, 04 Oktober 2013

Terapi bermain anak



Pelaksanaan Terapi Bermain
1.        Pengertian
Pelaksanaan atau Tindakan merupakan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya (Notoatmodjo, 2005).
 Pelaksanaan atau tindakan mengarah pada perilaku yang diekspresikan dalam bentuk tindakan, yang merupakan bentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki (Kottman, 2005).
Pelaksanaan terapi bermain merupakan  suatu tindakan yang berbentuk nyata dari pengetahuan dan sikap yang telah dimiliki tentang terapi bermain pada anak (Kottman, 2005).
Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahuinya (dinilai baik) (Notoatmodjo, 2007).
2.        Prinsip-Prinsip Dalam Aktivitas Bermain
Menurut Soetjiningsih (1995), mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar terapi bermain dapat diberikan sesuai dengan usia anak sehingga aktivitas bermain bisa menjadi stimulus yang efektif sebagaimana berikut ini :
a.        Perlu ekstra energi
Bermain mmerlukan energi yang cukup, sehingga anak memerlukan nutrisi yang memadai. Pada anak sakit keinginan untuk bermain umumnya menurun karena energi yang ada digunakan untuk mengatasi penyakitnya.
b.       Waktu yang cukup
Anak harus mempunyai waktu yang cukup untuk bermain sehingga stimulus yang diberikan dapat optimal.
c.        Alat permainan
Alat permainan yang digunakan harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan anak. Orang tua hendaknya memperhatikan hal ini, sehingga alat perrmainan yang diberikan dapat berfungsi dengan benar, yang perlu diperhatikan adalah bahwa alat permainan tersebut harus aman dan mempunyai fungsi edukatif.
d.       Ruang untuk bermain
Aktivitas bermain dapat dapat dilakukan di mana saja , di ruang tamu, halaman, bahkan di ruang tidur, asalkan tempat bermain aman dan tidak membahayakan keselamatan anak.
e.        Pengetahuan cara bermain
Anak belajar bermain dari mencoba-coba sendiri, meniru temannya atau diberitahu oleh orang tuanya. Cara yang terakhir yang terbaik karena anak lebih terarah dan lebih berkembang pengetahuannya dalam menggunakan alat permainan tersebut.

f.        Teman bermain
Dalam bermain, anak memerlukan teman, bisa teman sebaya, saudara, atau orang tuanya. Teman diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan membantu anak dalam memahami perbedaan.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal. Sekarang ini, banyak sekali dijual bermacam-macam alat permainan. Apabila orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya, alat permainan yang dibelinya tidak dapat berfungsi secara efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar