Kusumoputro (2006) menjelaskan bahwa fungsi otak dapat
dirinci dan dipilah-pilah. Otak belahan kiri mempunyai fungsi yang berbeda
dengan otak belahan kanan. Otak belahan kiri tugasnya lebih pada pusat
kemampuan baca, tulis, hitung, yang logis analistis. Sedangkan belahan kanan
pada pemantauan dan perlindungan diri terhadap lingkungan, sosialisasi,
spiritual, musik, kesenian, peribahasa, dan emosi. Jadi setiap belahan otak
mempunyai spesialisasi untuk melaksanakan tugas spesifik. Kedua belahan saling
berkonsultasi dan bekerjasama. Aktivitas dua belahan otak itu dikoordinasi
secara fisiologis melalui korpus kalosum
atau jembatan emas. Melalui serabut saraf jembatan emas inilah stimulus dari
kedua belahan berlalu lalang sehingga memungkinkan orang menggunakan kedua
belahan secara bergantian serta komplementer, menurut situasi dan kondisi
tertentu. Mekanisme ini yang kemudian memungkinkan penggunaan otak secara
keseluruhan.
Dennison (2002), menjelaskan pengaruh senam otak
terhadap kemampuan otak, termasuk aspek kognitif. Gerakan pada senam otak
dibuat guna menstimulasi (dimensi lateralis), meringankan (dimensi pemfokusan), atau merelaksasi
(dimensi pemusatan) dalam situasi belajar tertentu, mengingat otak manusia
sebagaimana hologram, terdiri dari tiga dimensi dengan bagian-bagian yang
saling berhubungan sebagai satu kesatuan. Itu sebabnya, bayi atau balita secara
global dapat menangkap dunia orang dewasa dan menciptakannya menjadi dunia baru
lagi. Pelajaran lebih mudah diterima bila mengaktifkan sejumlah panca indra
daripada hanya diberikan secara abstrak saja. Akan tetapi, otak manusia juga
spesifik tugasnya, yang untuk aplikasi senam otak dipakai istilah dimensi
lateralitas untuk belahan otak kiri dan kanan, dimensi pemfokusan untuk bagian
belakang otak (batang otak atau brainstem)
dan bagian depan otak (frontal lobus), serta dimensi pemusatan untuk
sistem limbis (midbrain) dan otak besar (cerebral cortex ).
Lateralis (sisi) tubuh manusia dibagi dalam sisi kiri
dan sisi kanan. Sifat ini memungkinkan dominasi salah satu sisi misalnya
menulis dengan tangan kanan atau kiri, dan juga untuk integrasi kedua sisi
tubuh (bilateral intergration), yaitu untuk menyeberangi garis tengah tubuh
untuk bekerja di bidang tengah. Bila keterampilan ini sudah dikuasai, orang
akan mampu memproses kode linear, simbol tertulis (mis. tulisan) dengan dua
belahan otak dari kedua jurusan: kiri ke kanan atau kanan ke kiri, yang
merupakan dasar kesuksesan akademik. Ketidakmampuan untuk menyeberangi garis
tengah mengakibatkan apa yang disebut ketidakmampuan belajar (learning disabled) atau disleksia gerakan-gerakan yang
menstimulasi koordinasi kedua belahan
otak dan integrasi dua sisi/bilateral (Dennison, 2002).
Fokus adalah kemampuan menyeberangi garis tengah
partisipasi yang memisahkan bagian belakang dan depan tubuh, dan juga bagian
belakang (occipital) dan depan otak (frontal lobe). Garis tengah partisipasi
adalah garis bayangan vertikal di tengah tubuh (dilihat dari samping);
tergantung partisipasi batin pada suatu kegiatan apakah seorang berada di depan
atau belakang garis tersebut. Ketidaklengkapan perkembangan refleks
menghasilkan ketidakmampuan untuk secara mudah mengekpresikan diri sendiri dan
ikut aktif dalam proses belajar untuk yang mengalami fokus kurang (underfocused) disebut kurang perhatian,
kurang pengertian, terlambat bicara, atau hiperaktif. Sementara, sebagian lain
adalah yang terlalu mengalami fokus-lebih (overfocused)
dan berusaha terlalu keras. Gerakan yang membantu melepaskan hambatan fokus
adalah aktivitas integrasi depan/belakang (Dennison, 2002).
Pemusatan adalah kemampuan untuk menyeberangi garis
pisah antara bagian atas dan bawah tubuh dan mengaitkan fungsi dari bagian atas
dan bawah otak: bagian tengah sistem limbis (mid-brain) yang berhubungan dengan informasi emosional serta otak
besar (cerebrum) untuk berpikir yang
abstrak. Apa yang dipelajari benar-benar harus dapat dihubungkan dengan
perasaan dan memberi arti. Ketidakmampuan untuk mempertahankan pemusatan
ditandai oleh ketakutan yang tidak beralasan, cenderung bereaksi berjuang atau
melarikan diri, atau ketidakmampuan untuk merasakan atau menyatakan emosi.
Gerakan yang membuat sistem badan menjadi relaks dan membantu menyiapkan
kemampuan untuk mengolah informasi tanpa pengaruh emosi negatif disebut
pemusatan atau bertumpu pada dasar yang kokoh (Dennison, 2002).
Trim Artikelnya sangat membantu..
BalasHapusdan untuk gerakan senam lansia ini ada berapa macam...
kalau ada yang mau cari baju senam bisa langsung mampir ke baju senam wanita disana lengkap dan tinggal pilih saja ...
Moga bisa membantu untuk anda ...