Jumat, 04 Oktober 2013

E. Skrining Atau Pemeriksaan Perkembangan Anak Menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)



1.        Pengertian
KPSP adalah kuesioner yang berisi 9-10 pertanyaan tentang kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak dengan sasaran anak umur 0-72 bulan (Depkes RI, 2006).
2.        Tujuan
Tujuan skrining atau pemeriksaan perkembangan anak menggunakan  KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan (Depkes RI, 2006).
3.        Jadwal skrining
Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP  rutin adalah pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang, sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaaan menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda (Depkes RI, 2006).
4.        Alat atau Instrumen
Menurut Depkes RI (2006), Alat atau instrumen yang digunakan adalah :
a.        Formulir KPSP menurut umur
b.       Alat bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah, kacang tanah, potongan biskuit kecil
5.        Cara menggunakan KPSP
Menurut Depkes RI (2006), Cara menggunakan KPSP adalah
a.        Pada waktu pemeriksaan atau skrining, anak harus dibawa.
b.       Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir. Bila umur anak lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
c.        Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
d.       KPSP terdiri atas 2 macam pertanyaan, yaitu pertanyaaan yang dijawab oleh ibu atau pengasuh anak dan perintah kepada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP.
e.        Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu pastikan ibu atau pengasuh anak mengerti isi kuesioner tersebut.
f.        Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan , satu persatu. Setiap pertanyaan hanya ada satu jawaban , Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut dalam formulir.
g.       Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu atau pengasuh anak menjawab pertanyaan terdahulu.
h.       Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab.
6.        Interpretasi hasil KPSP
Menurut Depkes RI (2006), Interpretasi hasil KPSP adalah
a.        Hitunglah jumlah jawaban Ya
b.       Jumlah jawaban “Ya” = 9 sampai 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya (S).
c.        Jumlah jawaban “Ya” = 7 sampai 8, perkembangan anak meragukan (M).
d.       Jumlah jawaban “Ya” = 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P).
e.        Apabila terdapat jawaban “Tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban “Tidak” menurut jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).
7.        Intervensi
Menurut Depkes RI (2006), setelah mendapatkan hasil skrining maka intervensi yang bisa diberikan adalah :
a.        Bila perkembangan anak sesuai umur (S), lakukan tindakan berikut :
1)       Beri pujian pada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik.
2)       Teruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap perkembangan anak.
3)       Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan anak.
4)       Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di posyandu secara teratur sebulan sekali.
5)       Lakukan pemeriksaan skrining rutin menggunakan KPSP setiap 3 bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak berumur 24 sampai 72 bulan.


b.       Bila perkembangan anak meragukan (M), lakukan tinadakan berikut :
1)       Beri petunjuk pada ibu agar melakukan stimulaasi perkembangan pada anak lebih sering lagi.
2)       Ajarkan ibu cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan atau mengejar ketertinggalannya.
3)       Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit yang menyebabkan penyimpangan perkembangannya.
4)       Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan menggunakan daftar KPSP yang sesuai umur anak.
5)       Jika hasil KPSP ulang jawaban “Ya” tetap 7 atau 8 maka kemungkinan ada penyimpangan (P).
c.        Bila tahapan perkembangan terjadi penyimpangan (P), lakukan tindakan berikut :
Rujukan ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah penyimpangan perkembangan  (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar