Sabtu, 05 Oktober 2013

Kompres Hangat

Compres : a pad of cloth applied firmly to a part of the body; compres may be dry or wet, cold or warm (Smith, 1996).
Berdasarkan definisi di atas bahwa kompres dapat diberikan dalam keadaan kering atau basah dan dingin atau hangat. Kompres menggunakan media panas dapat berupa kantong air panas/botol berisi air panas, uap panas, lumpur panas, handuk panas, electric pads dan lain-lain.
1.      Manfaat/efek Panas
Panas digunakan secara luas dalam pengobatan karena memiliki efek dan manfaat yang besar. Adapun manfaat/efek panas adalah (Gabriel, 1996) :
a.       Efek Fisik
Panas dapat manyebabkan zat cair, padat dan gas mengalami pemuaian ke segala arah.
b.      Efek Kimia
Panas dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Pada jaringan akan terjadi metabolisme seiring dengan peningkatan pertukaran antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh.
c.       Efek Biologis
Panas dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah.
Secara fisilogis respon tubuh terhadap panas yaitu menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan kekentalan darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Respon dari panas inilah yang dipergunakan untuk keperluan terapi pada berbagai kondisi dan keadaan yang terjadi dalam tubuh.



2.      Mekanisme Kerja Panas
Energi panas yang hilang atau masuk ke dalam tubuh melalui kulit dengan empat cara yaitu : secara konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi (Gabriel, 1996).
Adapun prinsip kerja kompres hangat dengan mempergunakan buli-buli panas yang dibungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari buli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah, sehingga akan terjadi penurunan ketegangan otot. Kompres ini dilakukan dengan menggunakan buli-buli panas yang dibungkus dengan kain, bersuhu 360-380 C, yang ditempelkan langsung pada sisi kanan dan sisi kiri perut secara bergantian antara sisi perut kanan dan sisi perut kiri setiap 5 menit selama 20 menit. Air panas diganti setiap lima sampai sepuluh menit untuk mempertahankan suhu buli-buli panas tetap hangat. Kompres diberikan sampai nyeri yang dirasakan berkurang atau hilang (Perry and Potter, 1993).

B.     Hubungan Kompres Hangat dengan Kejadian Penurunan Dismenore Primer
Pemberian kompres hangat merupakan salah satu tindakan mandiri keperawatan. Penggunaan panas dalam hal ini air panas adalah mengambil efek dari panas itu sendiri. Secara fisiologis respon tubuh terhadap panas yaitu  dapat melancarkan sirkulasi darah, dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah, menurunkan ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan dan meningkatkan permeabilitas kapiler. Pemberian kompres hangat memakai prinsip pengantaran panas melalui cara konduksi yaitu dengan menempelkan buli-buli panas pada perut sehingga  akan terjadi perpindahan panas dari buli-buli panas ke dalam perut yang akan melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan ketegangan otot sehingga akan menurunkan nyeri pada wanita dengan dismenore primer, karena pada wanita dengan dismenore ini mengalami kontraksi uterus dan kontraksi otot polos (Gabriel, 1996).

Kompres hangat memiliki arti penting bagi remaja/wanita dengan dismenore karena dapat menurunkan rasa nyeri pada saat haid. Program terapi ini dapat berlangsung secara lancar dan efektif bila didukung dengan olah raga secara teratur, makan-makanan yang bergizi dan menjaga pikiran agar tidak stres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar