Menurut Depkes
(2008), pada tingkat pelayanan dasar maka kegiatan operasional KIE terbagi
menjadi dua yaitu:
1.
Kegiatan KIE di dalam gedung, kegiatan ini dapat
berupa:
a.
Penyampaian pesan secara langsung (tatap muka).
Tatap muka
langsung untuk perorangan dapat berlangsung saat petugas memeriksa pasien baik
di klinik maupun saat kunjungan pasien di rumah sakit. Tatap muka langsung
untuk kelompok dapat dilakukan kepada pasien dan/atau keluarga yang sedang
berada diruang tunggu PUSKESMAS atau di rumah sakit. Dalam melaksanakan
kegiatan ini perlu diupayakan adanya komunikasi dua arah, yaitu dengan memberi
kesempatan kepada sasaran untuk bertanya, atau petugas menanyakan kembali kepada
sasaran, untuk menilai apakah pesan telah benar-benar dipahami dan sasaran
benar-benar mengetahui isi pesan.
b.
Penyampaian pesan secara tidak langsung.
Bentuk
kegiatan ini biasanya berupa pemutaran kaset lagu-lagu atau video hiburan yang
diselingi pesan-pesan singkat, atau pemasangan poster/media cetak lain dalam
lingkungan pelayanan (PUSKESMAS atau rumah sakit). Bentu kegiatan ini dapat
pula ditujukan kepada sasaran perorangan berupa pembagian selebaran atau
leaflet kepada pengunjung. Kegiatan ini juga memungkinkan terjadinya komunikasi
dua arah, yaitu dengan menghadirkan petugas untuk memulai pembicaraan dengan
kelompok sasaran, misalnya dengan menanyakan atau membahas isi pesan dalam
video yang diputar, poster yang dipasang atau leaflet yang dibagikan. Dengan
adanya pembicaraan antara petugas dengan sasaran tersebut, sekaligus terjadi
komunikasi dua arah berupa saling bertanya antara petugas dengan sasaran,
sehingga dapat dilakukan penilaian apakah pesan benar-benar dipahami oleh
sasaran.
2.
Kegiatan KIE di luar gedung, kegiatannya dapat
berupa:
a.
Penyampaian pesan untuk kelompok kecil (tatap muka).
Proses
kegiatan tatap muka untuk kelompok di luar gedung tidak banyak berbeda dengan
di dalam gedung, hanya saja kelompok sasaran yang ditemui biasanya adalah kelompok
yang kecil dan khusus. Kelompok khusus ini sering kali merupakan kelompok
sasaran sekunder atau yang mempunyai pengaruh terhadap sasaran utama, misalnya
kelompok ibu-ibu PKK, kelompok pengajian, persatuan oaring tua murid dan guru,
dsb. Kelompok khusus ini dapat juga merupakan kelompok sasaran utama. Kegiatan
tatap muka dengan kelompok kecil ini juga memiliki peluang besar sekali untuk
berhasil karena jika pesan tersampikan dengan benar maka akan dapat memotivasi
kelompok sasaran untuk meneruskan dan menerapkan pesan-pesan tersebut. Dalam
kegiatan ini memiliki tujuan tambahan yaitu menuruskan atau menyampaikan isi
pesan pada kelompok lain. Dalam melaksanakan kegiatan ini perlu diupayakan
adanya komunikasi dua arah.
b.
Penyampaian pesan untuk kelompok besar.
Proses ini
mencangkup penyampaian pesan kepada orang dalam jumlah sangat banyak dan
biasanya tidak memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah. Untuk menilai
apakah sasaran benar-benar memahami isi pesan, maka kegiatan KIE untuk kelompok
besar memerlukan persiapan khusus terutama dalam penciptaan pesannya, pesan
yang disampaikan harus singkat, menarik, mudah diingat dan mudah dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar