Jumat, 04 Oktober 2013

Remaja (Membahas Remaja lebih dalam)



a.          Remaja adalah masa neo-atavistis atau masa kelahiran kembali, karena masa ini timbul fungsi-fungsi baru yang pernah timbul pada masa sebelumnya (Panuju, 2005).
b.         Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikososial (Dariyo, 2004).
c.          Remaja adalah suatu masa dimana terjadi perubahan besar yang memberikan suatu tantangan pada individu remaja untuk dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya, dan mampu mengatasi perubahan fisik dan seksual yang dialaminya (Mukhtar, 2003).
1.       Ciri-ciri remaja
Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut akan diterangkan secara singkat dibawah ini  :
a.          Masa remaja sebagai periode yang penting
Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental, terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya membentuk sikap, nilai, dan minat baru.

b.         Masa remaja sebagai periode peralihan
Dalam periode ini, status individu tidaklah jelas dan keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Dilain pihak, status remaja yang tidak jelas juga menguntungkan karena status member waktu kepadanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai, dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya.
c.          Masa remaja sebagai periode perubahan
Ada empat perubahan yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu :
1)       Meningginya emosi yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi.
2)       Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, menimbulkan masalah baru.
3)       Dengan berubahnya minat dan perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang hampir dewasa tidak penting lagi.
4)       Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan, mereka menginginkan dan menuntut kebebasan tetapi mereka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggung jawab tersebut.
d.         Masa remaja sebagai usia bermasalah
Ketidakmampuan mereka untuk mengatasi sendiri masalahnya menurut cara yang mereka yakini, maka banyak remaja akhirnya menemukan bahwa penyelesaiannnya tidak selalu sesuai dengan harapan mereka.
e.          Masa remaja sebagai masa menjadi identitas
Lambat laun mereka mulai mandambakan identitas diri dan tidak lagi puas dengan menjadi sama dengan teman-temannya dalam segala hal, seperti sebelumnya. Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dan sebagainya.
f.          Masa remaja sebagai masa yang tidak realistic
Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya
g.         Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah, para remaja menjadi gelisah untuk meninggalakan steriotip dulu dan memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Oleh karena itu, remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa dan menganggap akan memberikan citra yang mereka inginkan.


2.       Karakteristik remaja
a.          Pertumbuhan fisik
Perkembangan fisik mengalami perubahan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan masa anak-anak dan dewasa.
b.         Perkembangan seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya : alat reproduksi, ia mengalami mimpi yang pertama, yang tanpa sadar mengeluarkan sperma. Sedangkan pada anak perempuan rahimnya sedah dapat dibuahi, karena ia sudah mendapatkan menstruasi untuk pertama kali
c.          Cara berfikir kasualitas
Yaitu menyangkut hubungan sebab akibat. Remaja sudah berfikir kritis, sehingga ia akan melawan orang tua, guru, lingkungan yang menganggapnya masih sebagai anak kecil.
d.         Emosi yang meluap-luap
Keadaaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran realistis.
e.          Mulai tertarik kepada lawan jenis
Dalam kehidupan sosial remaja, mereka tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tau kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah dan remaja akan bersikap tertutup kepada orang tuanya.
3.       Rentangan usia remaja
Batas-batas umur remaja menjadi dua periode, yaitu sebagai berikut :
a.          Periode masa puber, usia 12 tahun - 18 tahun.
1)       Masa pra pubertas yaitu peralihan dari akhir masa kanak-kanak kemasa awal pubertas.
2)       Masa pubertas, usia 14 tahun - 16 tahun
3)       Masa akhir pubertasa yaitu peralihan dari masa pubertas ke masa adolescence, usia 17 tahun - 18 tahun
b.         Periode masa remaja
1)       Masa remaja awal, yaitu usia 13/14 tahun - 18 tahun
2)       Masa remaja akhir, yaitu usia 19 tahun - 21 tahun.
4.       Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja
Menurut pandangan Gunarsa (2003), bahwa secara umum ada 2 faktor yang mempengaruhi perkembangan remaja, yaitu :
a.          Faktor Endogen (Nature)
Dalam teori ini dinyatakan bahwa perubahan-perubahan fisik maupun psikis dipengaruhi oleh faktor internal yang bersifat herediter, yaitu yang diturunkan oleh orang tuanya, misalnya postur tubuh, bakat / minat, kecerdasan serta kepribadian.


b.         Faktor Exogen (Nurture)
Pandangan ini menyatakan bahwa perubahan dan perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar individu itu sendiri. Faktor ini diantaranya berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial. lingkungan fisik seperti sarana fasilitas, letak geografis dan lingkungan. Sedangkan lingkungan sosial ialah lingkungan dimana seseorang mengadakan interaksi dengan individu atau sekelompok individu di dalamnya. Lingkungan sosial ini seperti keluarga, tetangga, teman, lembaga kesehatan dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar