Sebagian
besar anak mempunyai kesukaran waktu tidur. Anak dapat mengungkapkan ketakutan
mereka secara lahiriyah atau mereka mungkin menyembunyikannya, sering dengan
taktik berdoa yang dirancang untuk menunda waktu tidur. Anak yang ketakutan
dapat juga tidur di kamar tidur orang tua atau mungkin berupaya masuk ke kamar
tidur mereka setelah mereka tidur. Ketidakmampuan untuk tidur atau untuk
mempertahankan tidur itu jarang pada masa anak, namun lebih lazim pada masa
remaja.
Kualitas
tidur disebut juga dengan kedalaman tidur. Kualitas tidur perlu menjadi
perhatian, kualitas tidak tergantung pada jumlah, namun bergantung pada
pemenuhan kebutuhan tubuh akan tidur. Setiap orang membutuhkan waktu tidur yang
berbeda, ada yang butuh sekitar 10 jam, ada pula yang 6 jam, lamanya waktu
tidur tergantung individu, dan yang dapat mengukur adalah diri kita sendiri.
Tetapi menurut aturan kesehatan, kebutuhan tidur untuk anak usia sekolah
rata-rata 9 ½ jam (Mira, 2006).
Tidur NREM
terjadi ketika seseorang mengalami tidur ringan dan tidur lelap. Sedangkan
tidur REM merujuk pada kondisi ketika seseorang mengalami mimpi. Mereka yang
dalam tidurnya mengalami mimpi bisa dibilang tidurnya berkualitas
(Tedjakusukmana, 2005). Jika bangun pada tahap REM ia dapat menjelaskan isi
mimpi dengan jelas dan nyata. Sedangkan ketika dibangunkan pada tahap NREM ia
hanya mengingat mimpi secara samar-samar, atau malah lupa sama sekali. Pada
tahap tidur REM, bola mata bergerak-gerak dengan cepat. Bahkan pada sebuah
penelitian, terjadi gerakan mata yang teratur ke kiri dan ke kanan. Meskipun
tidak dapat dijelaskan secara pasti sumber biologis dari mimpi, dapat dikatakan
bahwa aktivitas otak saat mimpi sama persis dengan saat terjaga. Hanya saja
pada tidur REM (mimpi) gelombang otak ke arah bawah akan terhambat di syaraf
tulang belakang sehingga tegangan otot menjadi nol dan seluruh tubuh kecuali
bola mata akan lumpuh total. Ini menjadi semacam mekanisme pengaman bagi diri
agar tubuh tidak bergerak-gerak dalam tidur mengikuti skenario mimpi (Prasadja,
2006).
Kualitas
tidur ditentukan apakah kedalaman tidur tercapai, artinya fase tidur REM sama
bagus dan seimbang dengan fase tidur NREM. Kualitas tidur yang baik terlihat
ketika tidur, anak tidak banyak membolak-balikkan yang tanpa keseimbangan kedua
fase tidur bukan tergolong tidur yang berkualitas. Kendati tidurnya lama, belum
tentu anak merasa sudah cukup tidur, sesudah bangun tidur mungkin tidak merasa
bugar. Artinya kualitas tidurnya memang rendah (Irvannudin, 2006).
Kekebalan tubuh
anak langsung menurun bila kualitas tidurnya buruk. Biasanya merekapun memiliki
kepercayaan diri rendah, tingkat depresi lebih tinggi dan ketidakberdayaan.
Masalah-masalah tersebut biasanya muncul dalam bentuk gangguan perilaku,
kesulitan belajar dan menjadi mudah marah, pola serta selera makannya berubah.
Seseorang anak yang mendapatkan cukup tidur dengan kualitas yang tidak
terganggu, ia akan terbangun dengan tenang, senang dan penuh perhatian terhadap
lingkungan (Soedjatmiko, 2001).
Sekarang
ini sekitar 7-15 % anak-anak melaporkan masalah mimpi buruk. Mimpi karena cemas
terjadi selama tidur gerakan mata cepat REM anak terbangun menjadi cepat sadar,
dan biasanya ingat isi mimpi. Mimpi buruk lebih sering terjadi pada anak
perempuan dari pada anak laki- laki dan biasanya mulai sebelum usia 10 tahun.
Mimpi buruk terutama lazim pada anak dengan gangguan kecemasan dan afektif.
Kecemasan,
ketakutan dan kekuatiran di alami secara tetap sebagai bagian perkembangan
normal. Apabila keadaan ini menjadi terlepas dari situasi-situasi atau
peristiwa- peristiwa spesifik atau apabila hal-hal tersebut menjadi tidak mampu
mengarah pada tujuan sehingga hal-hal tersebut mempengaruhi kasih sayang dan
perpisahan. Anak prasekolah secara khas mengembangkan ketakutan spesifik akibat
gelap, binatang, situasi khayalan. Jaminan orang tua biasanya cukup membantu
anak selama periode ini. Anak usia sekolah berhenti mengkhayalkan ketakutan
secara perlahan dan menggantinya dengan takut bahaya badaniah dan juga dengan
kekuatiran lain yang secara potensial nyata. Kecemasan sosial sering berkembang
selama umur belasan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar