Jumat, 04 Oktober 2013

Lokasi Nyeri pERSALINAN pada Primigravida

Lokasi nyeri merupakan area atau daerah terjadinya nyeri. Lokasi nyeri persalinan yang biasanya ibu alami ada di bagian pinggang, perut dan paha. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.6 tentang lokasi nyeri persalinan di pinggang sebanyak 20 orang (90,9%), di perut sebanyak 22 orang (100,0%), dan di paha sebanyak 5 orang (22,7%).
Sebagian besar responden mengalami nyeri persalinan di area pinggang karena adanya kontraksi otot rahim yang mempengaruhi pembukaan dan penipisan mulut rahim. Selama proses persalinan berlangsung, sebagian besar responden meminta pada pendamping persalinan untuk melakukan pijatan pada area pinggang karena nyeri yang dirasakan.  Ibu terlihat lebih nyaman saat pijatan tersebut dilakukan. Saat diwawancarai, banyak responden yang mengatakan area pinggang merupakan area yang paling nyeri. Hal ini dijelaskan dalam Judha (2012) bahwa kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan serviks dan iskemia (kekurangan oksigen) rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang bukan merupakan asalnya yang disebut nyeri alih. Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah (pinggang) dan sacrum. Biasanya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.
Pada ibu yang tidak mengalami nyeri punggung, hal ini karena adanya hormon endorphin yang bekerja. Saat diwawancara, ibu mengatakan tidak merasakan nyeri punggung, ibu mengatakan nyeri pada bagian perut bawah. Ibu yang tidak mengalami nyeri punggung ini lebih tenang pada fase istirahat, tidak meminta pendamping persalinan untuk memijat punggungnya. Hormon endorphin yang bekerja berfungsi untuk mengalihkan nyeri. Hormon endorphin adalah suatu bahan alami yang dihasilkan oleh tubuh saat mengalami nyeri. Dalam Nisman (2011) dijelaskan tugas endorphin adalah untuk menghambat perjalanan sensasi nyeri dari bagian tubuh yang mengalami trauma menuju ke otak. Dengan adanya endhorphin ini, nyeri alih yang ditimbulkan dapat diblokir, sehingga ibu tidak merasakan nyeri.
Hasil penelitian yang mengatakan responden mengalami nyeri perut, dalam hal ini, yang dimaksud peneliti adalah perut bagian bawah sampai vagina. Saat diwawancarai, ibu mengatakan perut bagian bawah terasa nyeri, seperti ada ditekan dari atas, bagian vulva terasa panas.  Responden mengalami nyeri ini karena adanya pembukaan dan penipisan yang terjadi di mulut rahim, yang berarti pada bagian vagina dalam. Selain itu adanya tekanan dalam rahim saat rahim berkontraksi untuk kemajuan kepala janin menyebabkan regangan dari otot-otot di sekitar panggul. Hal ini yang menyebabkan nyeri daerah perut bagian bawah sampai vagina. Judha (2012) mengatakan regangan otot dasar panggul timbul saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri visceral, nyeri ini terlokalisir daerah perut bagian bawah, vagina, rectum dan perineum sekitar anus. Nyeri ini disebut nyeri somatik dan disebabkan peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penurunan bagian bawah janin.
Responden yang mengatakan merasakan nyeri di bagian paha, ini disebabkan karena adanya tekanan di area lumbal yang menyalur ke bagian paha sampai lutut. Saat diwawancarai, responden mengatakan terasa nyeri pada bagian paha, terutama pada area pangkal paha yang dekat area vulva. Ada responden yang mengatakan nyeri paha seperti pegal dari area pangkal sampai mendekati lutut. Dalam Yanti (2009) menjelaskan tekanan dan perlukaan pada facia, jaringan subkutan dan otot-otot skeletal merangsang reseptor-reseptor dan menggantikan nyeri bagian luar. Tekanan pada akar-akar dari fleksus-lumbal-sakral menimbulkan nyeri pada paha, lutut, vagina dan rektum.

Sedangkan responden yang tidak merasakan nyeri pada paha, hal ini karena adanya hormone endorphin yang mengalihkan nyeri. Dalam Nisman (2011) dijelaskan tugas endorphin adalah untuk menghambat perjalanan sensasi nyeri dari bagian tubuh yang mengalami trauma menuju ke otak. Dengan adanya endhorphin ini, nyeri alih yang ditimbulkan dapat diblokir, sehingga ibu tidak merasakan nyeri. Selain itu posisi ibu yang mampu mengurangi rasa nyeri bagian paha. Posisi ibu diantara istirahat yang digunakan biasanya adalah posisi miring kiri. Dalam Yanti (2009) menjelaskan posisi miring kiri merupakan posisi istirahat yang paling baik untuk istirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar