Sabtu, 05 Oktober 2013

Menstrulasi

a.    Menstruasi (Haid) adalah suatu peristiwa alami yang dialami oleh semua wanita sehat dan merupakan proses yang sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon wanita (estrogen dan progesteron) (Hesti, 2002).
b.    Menstruasi adalah peristiwa perdarahan dari rahim disertai pelepasan selaput lender rahim yang secara periodic dan siklik (bulanan) (Hembing, 2008).
c.    Menstruasi adalah proses pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan (Nita, 2008).
d.   Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004).

1.    Siklus Menstruasi
Hari ke-1 dalam siklus menstruasi merupakan awal dari sebuah periode. Sekitar hari ke-5, estrogen membantu lapisan uterus (endometrium) akan tumbuh dan menebal. Sekitar hari ke-14 , salah satu ovarium akan melepaskan sebuah telur. Hal ini yang dinamakan sebagai Ovulasi. Setelah mencapai tahap ovulasi , progesterone akan meningkat. Pada tahap ini, gejala-gajala PMS (PreMenstruasi Sindrome) mulai nampak. Sekitar hari ke-28, jika telur tidak dibuahi oleh sperma, maka hormon progesteron akan menurun. Hormon progesteron yang menurun tersebut menyebabkan dinding uterus meluruh sehingga terjadi perdarahan yang biasa disebut menstruasi. Pada tahap ini, gejala PMS sudah mulai menghilang. Hal ini menandai awal dari suatu siklus yang baru. Siklus menstruasi yang akan terus berlanjut (Saryono dan Waluyo, 2009).
Menurut Saryono (2009), siklus menstruasi terdapat 3 fase, yaitu :
a.    Fase Folikuler
Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 3-30 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.
Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
b.    Fase ovulasi
Fase ovulasi dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
c.    Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.Tes kehamilan didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:
a.       FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH.
b.      LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH.

c.       PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar