Jumat, 04 Oktober 2013

Perkembangan


Perkembangan
1.     Pengertian
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit dari pada pengukuran pertumbuha (Irwan, 2008).
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Di sini menyangkut adanya roses diferensiasi dari sel-sel tubuh. Jaringan, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing daat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya (Soetjiningsih, 2002).
Perkembangan adalah proses pematangan fungsi organ-organ (Sulistjani dan Herlianti, 2004).
Perkembangan adalah suatu proses yang teratur dan berurutan yang dimulai dari beberapa hal sederhana dan terus berkembang menjadi suatu hal yang kompleks (Markum, 2002).
Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu proses yang kekal dan menuju ke arah suatu organisasi dan tingkat integrasi yang lebih tinggi berdasarkan pertumbuhan, pemasukan, dan belajar (Monks, 2004).
2.     Tujuan
Tujuan umum mempelajari tumbuh kembang adalah untuk menjaga agar seorang anak dapat tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik secara fisik, mental, emosi dan sosial sesuai dengan potensi yang dimilikinya agar menjadi manusia memahami proses pertumbuhan dan perkembangan sejak konsepsi sampai dewasa agar dapat mendeteksi kelainan yang terjadi pada proses pertumbuhan dan perkembangan (Soesilowati, 2010).
3.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
Menurut Wistiani (2006), secara garis besar terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang , yaitu :
a.         Faktor Internal
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor genetika  antara lain adalah berrbagai faktor bawaan normal dan patologis, jenis kelamin, suku bangsa atau ras. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
b.         Faktor Eksternal
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensial bawaan, merupakan lingkungan “bio-fisiko-psiko-sosial” yaitu nutrisi, lingkungan pengasuhan (kasih sayang orang tua, rasa aman), sosial ekonomi, paparan toksin atau zat kimia, stimulasi dini yang terdiri atas pendidikan, pelatihan, dan terapi bermain yang diberikan oleh orang tua atau pengasuh anak yang dapat merangsang hubungan antarsel otak.
4.     Ciri-ciri Perkembangan
Menurut Hurlock (2000) ciri-ciri perkembangan adalah
a.         Perkembangan melibatkan perubahan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi, merupakan dua proses yang tak terpisahkan dan saling mempengaruhi
b.        Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya
c.         Perkembangan mempunyai pola yang tetap yaitu pola sefalokaudal dan pola proksimodistal
d.        Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
e.         Perkembangan mempunyai tahap yng berbeda
f.         Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan
5.     Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
Menurut Hurlock (2000), dalam perkembangan terdapat aspek-aspek yang perlu dipantau, yaitu
a.         Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk dan berdiri
b.        Gerak halus dan motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakuka oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menulis.
c.         Kemampuan bicara dan bahasa adalah adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah.
d.        Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan sendiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya).
6.     Tingkat Perkembangan  Balita Usia 1-3 Tahun
Menurut Suriviana (2007), tingkat perkembangan balita berbeda-beda dan bertahap sesuai tingkat umurnya.
a.       Kemampuan yang diharapkan pada usia 12-18 bulan adalah latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Melatih berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
b.      Kemampuan yang diharapkan pada usia 18- 24 bulan adalah : Ditambah dengan menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata ? hidung?, telinga?, mulut ? dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana - baju, bermain melempar bola, melompat.
c.       Kemampuan yang diharapkan pada usia 2 – 3 tahun adalah ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil atau besar di toilet.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar