Senam otak adalah gerakan sederhana yang menyenangkan
yang mampu meningkatkan kemampuan otak dengan menggunakan keseluruhan otak
(Dennison, 2002).
Supardjiman (2005) mendefinisikan senam otak sebagai
rangkaian latihan gerakan sederhana yang dapat memperbaiki konsentrasi,
meningkatkan rasa percaya diri, menguatkan
motivasi belajar, serta lebih mampu mengendalikan stress.
Senam otak adalah senam yang bertujuan utama untuk
mempertahankan kesehatan otak dengan melakukan gerakan badan (Markam, 2004).
Latihan senam otak adalah inti dari Educational Kinesiology yang kemudian
disingkat menjadi Edu-Kinestik. Education yang berasal dari bahasa
latin, yakni educare yang berarti
menarik keluar, sedangkan kinesiology berasal
dari bahasa yunani, yakni kinesis yang
berarti gerakan. Jadi kinesiology adalah
ilmu tentang gerakan tubuh manusia dengan pendekatan tiga dimensi yaitu
lateralis komunikasi, pemfokusan pemahaman, dan pemusatan pengaturan
(Supardjiman, 2005). Lebih lanjut Dennison (2002), mendefinisikan Edu-K sebagai
suatu sistem yang memberdayakan semua orang yang belajar, tanpa batas umur,
dengan menggunakan aktivitas gerakan-gerakan
untuk menarik keluar seluruh potensi seseorang.
- Manfaat
Tiap gerakan pada senam otak memiliki manfaat yang berbeda, namun secara keseluruhan gerakan
senam otak bertujuan untuk
meningkatkan kinerja otak. Gerakan silang merupakan salah satu gerakan pada
senam otak yang dapat meningkatkan
kognitif berupa peningkatan daya ingat dan daya pikir, di samping itu gerakan
silang tersebut juga bermanfaat dalam meningkatkan koordinasi tubuh. Demikian
pula sentuhan pada bahu yang merupakan salah satu gerakan senam otak yang dapat meningkatkan aspek kognitif
khususnya peningkatan fokus perhatian, konsentrasi dan daya ingat. Pada lansia,
gerakan 8 tidur merupakan gerakan yang
cukup diminati karena mampu mengasah daya konsentrasi, perhatian, koordinasi,
dan keseimbangan pada lansia (Mangunsong, 2005).
- Teknik
a.
Gerakan menyeberangi garis tengah (Midline Movement)
Gerakan ini berpusat pada keterampilan yang diperlukan
untuk gerakan bagian tubuh kiri dan kanan dengan melewati bagian tengah tubuh.
Garis tengah vertikal tubuh adalah acuan penting yang diperlukan untuk semua kemampuan dua sisi tubuh. Bidang tengah adalah area dimana
bidang penglihatan kiri dan kanan saling tumpang tindih. Bidang tengah ini
memerlukan peranan kedua mata dan semua
otot bersangkutan untuk bekerjasama dengan baik sebagai suatu tim
sehingga kedua mata berfungsi sebagai satu kesatuan. Gerakan menyeberangi garis
tengah membantu mengintegrasikan penglihatan dengan kedua mata (binocular), pendengaran dengan kedua
telinga (binaural), serta sisi kiri
dan kanan dari otak dan badan.
Adapun gerakan menyeberangi garis tengah yang dapat
digunakan pada lansia adalah sebagai berikut :
1).
Gerakan Silang (Cross
Crawl)
Gerakan secara bergantian pasangan kaki dan tangan yang berlawanan agar
mengaktifkan hubungan kedua sisi otak
dan merupakan gerakan pemanasan untuk semua keterampilan yang memerlukan
penyeberangan garis tengah bagian lateral tubuh.
2).
Delapan Tidur (Lazy
8’s)
Gerakan 8 tidur memungkinkan untuk menyeberangi garis tengah visual tanpa
henti, dengan mengaktifkan mata kanan dan kiri serta mengintegrasikan bidang
tengah penglihatan kanan dan kiri.
a).
Luruskan tubuh mengahadap suatu titik yang terletak
setinggi posisi mata.
b).
Memilih posisi yang nyaman.
c).
Gerakan tangan dapat dimulai dengan tangan kiri untuk
segera mengaktifkan sisi kanan otak. Titik tengah lagi dan terus ke kanan atas,
berputar ke kanan bawah, kembali ketitik tengah, demikian seterusnya.
d).
Mata mengikuti 8 tidur, kepala bergerak sedikit dan
leher tetap rileks.
e).
Sebaiknya gerakan dilakukan sebanyak tiga kali untuk setiap tangan dan
tiga kali untuk kedua tangan secara bersama-sama.
3).
Abjad 8 (Alphabet
8s)
Abjad 8 mengadaptasi bentuk 8 tidur, aktivitas ini mengintegrasikan
gerakan yang menyangkut pembentukan huruf-huruf, memampukan menyeberangi garis
tengah visual tanpa mengalami kebingungan.
a).
Luruskan tubuh ke
depan.
b).
Tangan kanan rileks di
samping tubuh.
c).
Tangan kiri diangkat
ke depan sejajar bahu dan terus ke atas, berputar ke kanan bawah, kembali ke
titik tengah.
d).
Ulangi dengan
menggunakan tangan yang berlainan.
4).
Gajah (The
Elephant)
Gerakan gajah mengaktifkan bagian dalam telinga untuk keseimbangan dan
kesetimbangan yang lebih baik, juga mengintegrasikan otak untuk mendengar
dengan kedua telinga.
a).
Tekuk lutut sedikit dengan senyaman mungkin, letakkan
telinga di atas bahu, dan tangan direntangkan lurus ke depan.
b).
Sambil tetap membuka mata, gambarlah 8 disuatu bidang
kejauhan dengan pusat 8 tidur pada garis tengah tubuh. Tidak ada bagian tubuh
yang berputar.
c).
Melihat jauh melewati tangan (tangan akan tampak dobel
atau tidak terfokus jika kedua mata mengolah informasi dengan benar).
5).
Putaran Leher (Neck
Rolls)
Putaran leher menunjang relaksnya tengkuk dan melepaskan ketegangan
yang disebabkan oleh ketidakmampuan
menyeberangi garis tengah visual atau untuk bekerja dalam bidang tengah.
Gerakan putaran leher ini akan memacu kemampuan penglihatan dengan kedua mata
dan pendengaran dengan kedua telinga secara bersamaan.
a).
Tundukkan kepala ke depan.
b).
Pelan-pelan putar leher dari satu sisi ke sisi lainnya,
dan napaskan keluar ketegangan.
c).
Ulangi dengan bahu diturunkan.
d).
Lakukan putaran leher dengan mata tertutup kemudian
dengan mata terbuka.
6).
Pernapasan Perut (Belly
Breathing)
Pernapasan perut mengingatkan akan pentingnya untuk tidak menahan napas
selama kegiatan mental atau fisik yang berat. Bernapas harus memperlebar rangka
dada dari depan ke belakang, kiri ke kanan, dan atas ke bawah, termasuk rongga
perut.
a).
Letakkan tangan di perut.
b).
Hembuskan napas pendek-pendek, lalu ambil napas dalam
dan hembuskan pelan-pelan.
c).
Tangan mengikuti gerakan perut, naik waktu mengambil
napas dan turun ketika mengeluarkan napas.
d).
Tegakkan punggung setelah mengambil napas agar udara
dapat masuk lebih dalam.
b.
Gerakan meregangkan otot (Lenghtening Activity)
Gerakan ini membantu mengembangkan dan menguatkan
hubungan-hubungan saraf yang memungkinkan mereka untuk menyambungkan antara
diketahui di otak bagian belakang dengan kemampuan untuk mengolah dan
mengungkapkannya di otak bagian depan.
1).
Burung Hantu (The
Owl)
Gerakan burung hantu membantu dalam melepaskan ketegangan dan
memperpanjang otot tengkuk dan bahu dengan mengatur kembali jangkauan
gerakannya dan peredaran darah ke otak untuk meningkatkan kemampuan fokus,
perhatian dan ingatan.
a).
Urutlah otot bahu kiri dan kanan.
b).
Tarik napas saat kepala berada di posisi tengah.
c).
Hembuskan napas ke samping atau ke otot yang tegang
sambil rileks.
d).
Ulangi gerakan dengan tangan kiri.
2).
Mengaktifkan Tangan (Arm Activation)
Gerakan ini merupakan gerakan isometrik dengan memperpanjang otot-otot
dada atas dan bahu.
a).
Luruskan satu tangan ke samping kuping.
b).
Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan
dengan mendorong tangan ke empat jurusan
(depan, belakang, dalam, dan luar).
c).
Tangan yang satu menahan dorongan.
3).
Pasang Kuda-Kuda (The
Grounder)
Gerakan pasang kuda-kuda adalah kegiatan gerakan yang meregangkan otot
yang membuat rileks kelompok otot ileopsoas.
Otot-otot ini menegang karena duduk lama atau stres di daerah pelvis yang
membatasi gerakan dan kelenturan. Ketegangan pada pinggul menimbulkan kekakuan sacrum, memperpendek napas, dan mengganggu
gerakan tulang kepala. Kelompok otot ileopsoas
merupakan salah satu bagian terpenting tubuh karena berfungsi menstabilkan
dan merupakan kelompok otot dasar bagi tubuh, kelenturannya penting bagi
keseimbangan, koordinasi seluruh tubuh, dan fokus tubuh.
a).
Kaki dibuka dengan jarak sedikit lebih lebar daripada
bahu.
b).
Arahkan kaki kanan ke kanan, dan kaki kiri tetap lurus
ke depan.
c).
Tekuk lutut kanan sambil menghembuskan napas.
d).
Lalu ambil napas ketika lutut kanan diluruskan kembali.
e).
Tubuh bagian atas dan pinggul tetap menghadap lurus ke
depan, sambil kepala serta lutut yang ditekuk berikut kakinya menghadap ke
samping.
f).
Peregangan otot terjadi pada otot sepanjang pinggul dan
pada paha bagian dalam dari kaki yang lurus.
c.
Gerakan meningkatkan energi (Energy Exercises)
Gerakan meningkatkan energi dan menunjang sikap
positif mengaktifkan kembali hubungan-hubungan saraf antara tubuh dan otak
sehingga memudahkan aliran energi elektromagnetis ke seluruh tubuh.
Gerakan-gerakan ini menunjang perubahan elektrik dan kimiawi yang berlangsung
selama semua kejadian mental dan fisik. Lingkaran energi di tiga dimensi
tubuh (kiri-kanan, atas-bawah,
belakang-depan, dan sebaliknya), membangun dan mendukung kemampuan untuk mudah
mengetahui arah, juga sadar akan sisi kiri dan kanan, pemusatan dan fokus serta
kesadaran tentang keberadaan kita di dalam ruang dan dalam hubungan dengan
benda-benda di sekitar kita.
1).
Sakelar Otak (Brain
Button)
Sakelar otak (jaringan yang lunak di bawah tulang selangka di kiri dan
kanan tulang dada) dipijat dengan satu tangan, sementara tangan yang lain
memegang pusar.
2).
Tombol Bumi (Earth
Button)
Letakkan dua jari di bawah bibir dan tangan yang lain di pusar dengan
jari menunju ke bawah, ikutilah dengan mata satu garis dari bawah ke atas dan
kembali sambil bernapas dalam-dalam. Napaskan energi ke atas, ke tengah-tengah
badan.
3).
Tombol Imbang (Balance
Button)
Sentuhkan dua jari ke belakang kuping, dilekukan di bawah tulang belakang
dan letakkan tangan satunya di pusar. Kepala sebaiknya lurus ke depan, sambil
napas dengan baik selama 1 menit. Kemudian sentuhlah tulang belakang kuping
yang lain.
4).
Tombol Angkasa (Space
Button)
Letakkan dua jari di atas bibir,
dan tangan yang lain pada tulang ekor
selama 1 menit, napaskan energi ke arah atas tulang punggung.
5).
Menguap Berenergi (Energy
Yawn)
Pijatlah otot-otot di sekitar persendian rahang sambil membuka mulut
seperti hendak menguap. Atas impuls spontan menguaplah dengan bersuara untuk
melemaskan otot-otot tersebut.
6).
Pasang Telinga (Thingking
Cap)
Pelan-pelan pijat daun telinga dari atas ke bawah sebanyak 3 kali.
d.
Penguatan sikap (Deepening
Attitudes)
1).
Kait Relaks (Hooks-Ups)
Kait relaks menghubungkan lingkungan elektris di
tubuh, dalam kaitannya pada pemusatan perhatian dan kekacauan energi. Sentuhan
jari berpasangan dapat menyeimbangkan dan menghubungkan ke dua bagian otak.
Letakkan kaki kiri di atas kaki kanan, dan tangan kiri
di atas tangan kanan dengan posisi
jempol ke bawah, jari-jari kedua tangan saling menggenggam, kemudian
tarik kedua tangan ke arah pusat dan terus ke arah depan dada. Tutuplah mata
dan pada saat menarik napas lidah ditempelkan di atas langit-langit mulut dan
dilepaskan lagi pada saat menghembuskan napas. Tahap kedua buka silangan kaki,
dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan secara halus, di dada atau
di pangkuan, sambil bernapas dalam 1 menit lagi
(Denisson, 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar