Tekanan darah di klaifikasikan menjadi dua yaitu:
a. Tekanan darah sistolik adalah : tingginya
tekanan arteri yang berhubungan dengan
kontraksi jantung (denyut jantung) yang merupakan tekanan maksimum arteri.
b. Tekanan darah diastolik adalah : tekanan
arteri jantung yang berada dalam keadaan relaksasi diantara dua denyutan.
Tekanan diastolik merupakan tekanan minimum arteri yang diperoleh dari hasil
pemeriksaan tekanan darah, sebagai tekanan bawah yang nilainya lebih kecil
(Hull, 2001).
Klasifikasi
tekanan darah pada orang dewasa
Kategori
|
Tekanan Darah Sistolik
|
Tekanan Darah Diastolik
|
Normal
|
di bawah 130 mmhg
|
di bawah 85 mmhg
|
normal tinggi
|
130-139 mmhg
|
85-89 mmhg
|
stadium 1 (hipertensi ringan)
|
140-159 mmhg
|
90-99 mmhg
|
stadium 2 (hipertensi sedang)
|
160-179 mmhg
|
100-109 mmhg
|
stadium 3 (hipertensi berat)
|
180-209 mmhg
|
110-119 mmhg
|
stadium 4 (hipertensi maligna)
|
210 mmhg atau lebih
|
120mmhg atau lebih
|
1. Fisiologi
Tekanan Darah
Tekanan darah menggambarkan intoleransi dari curah jantung,
tahanan faskuler, folume darah, viskositas darah dan elastisitas arteri.
a.
Curah jantung
Curah jantung seseorang adalah volume darah yang dipompa
jantung selama 1 menit. Apabila volume darah meningkat dalam spasium tertutup
seperti pembuluh darah, maka tekanan dalam spasium tersebut akan meningkat. Curah
jantung dapat meningkat karena akibat dari peningkatan frekwensi atau
peningkatan volume darah. Perubahan frekwensi jantung dapat terjadi lebih cepat
dari pada perubahan kontraksi otot atau volume darah. Peningkatan frekwensi
jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah dapat mengakibatkan penurunan
tekanan darah.
b.
Tahanan perifer
Tahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap aliran darah yang
ditentukan oleh tonus otot vascular dan diameter pembuluh darah. Sehingga
semakin kecil lumen pembuluh darah, maka
semakin besar tahanan faskular terhadap aliran darah.
c.
Volume darah
Volume sirkulasi darah dalam system vaskular dapat mempengaruhi tekanan
darah. Apabila volume darah meningkat, maka tekanan pada dinding ateri akan
menjadi lebih besar, dan apabila volume darah pada saat bersirkulasi menurun
maka tekanan darahnya juga akan menurun.
d.
Viskositas
Kekentalan atau viskositas darah dapat
mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh darah yang kecil. Hematokrit atau persentase sel darah merah
dalam darah menentukan viskositas dalam darah. Apabila hematokrit meningkat dan
aliran darah lambat, maka tekanan darah arteri naik. Sehingga jantung harus
berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah melewati sistem sirkulasi.
e.
Elastisitas
Dinding darah arteri normalnya elastis dan mudah berdistensi. Apabila
tekanan dalam arteri meningkat, maka diameter dinding pembuluh darah juga
meningkat untuk mengakomodasi perubahan tekanan. Kemampuan distensi arteri
mencegah pelebaran fluktuasi tekanan darah. Menurunnya elastisitas terdapat
tahanan yang lebih besar pada aliran darah. Sehingga apabila ventrikel kiri
mengejeksi volume sekuncupnya maka pembuluh darah tidak lagi memberi tekanan.
Sehingga volume darah melewati dinding arteri dan tekanan sistemik meningkat.
2. Pengukuran
Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah dapat dapat
dilakukan secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan
atau saat periksa ke Dokter. Biasanya Dokter akan mengecek dua kali atau lebih
sebelum menentukan anda terkena tekanan darah tinggi atau tidak. Pada
peningkatan dan penurunan tekanan darah tidak dapat didiagnosa dengan dasar
pengukuran tunggal. Penemuan peningkatan tekanan darah pada pembacaan pertama
harus di konfirmasikan paling sedikit dua kunjungan atau lebih, agar tidak terjadi
kesalahan dalam pengukuran tekanan darah (Brunner, 2007).
Untuk menghindari kesalahan
sebelum mengukur tekan darah hendaklah perlu memperhatikan sebagai berikut:
a. Diupayakan
tidak minum kopi atau merokok 30 menit sebelum pengukuran dilakukan.
b. Duduk
standar selama 5 menit, dengan kaki menyentuh lantai dan tangan sejajar dengan
jantung.
c.
Memakai baju lengan
pendek.
d. Sebelum diukur tekanan darahnya, hendahlah
buang air kecil terlebih dahulu. Karena kandung kemih yeng penuh dapat dapat
mempengaruhi hasil pengukuran.
3. Terjadinya Perubahan
Tekanan Darah
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
Tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas, dimana lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
Tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas, dimana lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
a. Hipotensi (tekanan darah rendah) terjadi
apabila tekanan darah menurun secara bermakna yaitu pada saat pasien berdiri
yang disertai dengan pusing kepala.
b. Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi
akibat peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
Peningkatan tekanan darah di dalam arteri dapat terjadi melalui beberapa cara sebagai berikut:
a. Jantung memompa lebih kuat
sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.
b. Arteri besar kehilangan
kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung
memompa darah melalui arteri. Hal ini disebabkan karena darah pada setiap
denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan
menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana
dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara
yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi
"vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil mengkerut karena
perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
c. Bertambahnya cairan dalam
sirkulasi yang dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi
jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam
dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan
darah juga meningkat dan dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.
Penurunan tekanan darah
dalam arteri dapat terjadi melalui
beberapa cara sebagai berikut:
a.
Aktivitas memompa jantung
berkurang.
b.
Arteri mengalami pelebaran.
c.
Banyak cairan keluar dari
sirkulasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar