Sabtu, 05 Oktober 2013

Tekanan Darah

Tekanan darah di klaifikasikan menjadi dua yaitu:
a.       Tekanan darah sistolik adalah : tingginya tekanan arteri yang berhubungan    dengan kontraksi jantung (denyut jantung) yang merupakan tekanan maksimum arteri.
b.      Tekanan darah diastolik adalah : tekanan arteri jantung yang berada dalam keadaan relaksasi diantara dua denyutan. Tekanan diastolik merupakan tekanan minimum arteri yang diperoleh dari hasil pemeriksaan tekanan darah, sebagai tekanan bawah yang nilainya lebih kecil (Hull, 2001).




Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa
Kategori
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Normal
di bawah 130 mmhg
di bawah 85 mmhg
normal tinggi
130-139 mmhg
85-89 mmhg
stadium 1 (hipertensi ringan)
140-159 mmhg
90-99 mmhg
stadium 2 (hipertensi sedang)
160-179 mmhg
100-109 mmhg
stadium 3 (hipertensi berat)
180-209 mmhg
110-119 mmhg
stadium 4 (hipertensi maligna)
210 mmhg atau lebih
120mmhg atau lebih

1.  Fisiologi Tekanan Darah
        Tekanan darah menggambarkan intoleransi dari curah jantung, tahanan faskuler, folume darah, viskositas darah dan elastisitas arteri.
a.       Curah jantung
         Curah jantung seseorang adalah volume darah yang dipompa jantung selama 1 menit. Apabila volume darah meningkat dalam spasium tertutup seperti pembuluh darah, maka tekanan dalam spasium tersebut akan meningkat. Curah jantung dapat meningkat karena akibat dari peningkatan frekwensi atau peningkatan volume darah. Perubahan frekwensi jantung dapat terjadi lebih cepat dari pada perubahan kontraksi otot atau volume darah. Peningkatan frekwensi jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah.
b.      Tahanan perifer
        Tahanan pembuluh darah perifer adalah tahanan terhadap aliran darah yang ditentukan oleh tonus otot vascular dan diameter pembuluh darah. Sehingga semakin kecil lumen pembuluh  darah, maka semakin besar tahanan faskular terhadap aliran darah.    
c.       Volume darah
         Volume sirkulasi darah dalam system vaskular dapat mempengaruhi tekanan darah. Apabila volume darah meningkat, maka tekanan pada dinding ateri akan menjadi lebih besar, dan apabila volume darah pada saat bersirkulasi menurun maka tekanan darahnya juga akan menurun.  
d.      Viskositas
        Kekentalan atau viskositas darah dapat mempengaruhi kemudahan aliran darah melewati pembuluh darah yang kecil. Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah menentukan viskositas dalam darah. Apabila hematokrit meningkat dan aliran darah lambat, maka tekanan darah arteri naik. Sehingga jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah melewati sistem sirkulasi.
e.       Elastisitas
       Dinding darah arteri normalnya elastis dan mudah berdistensi. Apabila tekanan dalam arteri meningkat, maka diameter dinding pembuluh darah juga meningkat untuk mengakomodasi perubahan tekanan. Kemampuan distensi arteri mencegah pelebaran fluktuasi tekanan darah. Menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih besar pada aliran darah. Sehingga apabila ventrikel kiri mengejeksi volume sekuncupnya maka pembuluh darah tidak lagi memberi tekanan. Sehingga volume darah melewati dinding arteri dan tekanan sistemik meningkat.


2. Pengukuran Tekanan Darah
        Pemeriksaan tekanan darah dapat dapat dilakukan secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke Dokter. Biasanya Dokter akan mengecek dua kali atau lebih  sebelum menentukan anda terkena tekanan darah tinggi atau tidak. Pada peningkatan dan penurunan tekanan darah tidak dapat didiagnosa dengan dasar pengukuran tunggal. Penemuan peningkatan tekanan darah pada pembacaan pertama harus di konfirmasikan paling sedikit dua kunjungan atau lebih, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran tekanan darah (Brunner, 2007).
     Untuk menghindari kesalahan sebelum mengukur tekan darah hendaklah perlu memperhatikan sebagai berikut:
a.        Diupayakan tidak minum kopi atau merokok 30 menit sebelum pengukuran dilakukan.
b.       Duduk standar selama 5 menit, dengan kaki menyentuh lantai dan tangan sejajar dengan jantung.
c.        Memakai baju lengan pendek.
d.       Sebelum diukur tekanan darahnya, hendahlah buang air kecil terlebih dahulu. Karena kandung kemih yeng penuh dapat dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
3.  Terjadinya Perubahan Tekanan Darah
        Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.
Tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas, dimana lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda, paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari.
a.   Hipotensi (tekanan darah rendah) terjadi apabila tekanan darah menurun secara bermakna yaitu pada saat pasien berdiri yang disertai dengan pusing kepala.
b.   Hipertensi (tekanan darah tinggi) terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
        Peningkatan tekanan darah di dalam arteri dapat terjadi melalui  beberapa   cara sebagai berikut:
a.       Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada  setiap detiknya.
b.      Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri. Hal ini disebabkan karena darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
c.       Bertambahnya cairan dalam sirkulasi yang dapat menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat dan dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.
Penurunan tekanan darah dalam arteri dapat terjadi melalui  beberapa   cara sebagai berikut:
a.       Aktivitas memompa jantung berkurang.
b.       Arteri mengalami pelebaran.

c.       Banyak cairan keluar dari sirkulasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar